Dual Channel

RAM dan processor adalah dua komponen utama yang menjadi tumpuan kinerja komputer dalam urusan kecepatan. Namun sayang, ketidak mampuan RAM dalam mengirimkan data dengan cepat, membuat processor harus menunggu. Dual channel adalah teknik agar RAM mampu bekerja dua kali lebih cepat, agar processor tak lagi menunggu terlalu lama.

Sebelum membahas lebih jauh apa itu dual channel, ada baiknya Anda mengingat bagaimana RAM terhubung dengan sistem komputer selama ini. RAM dikontrol oleh sebuah sirkuit pada motherboard yang dikenal dengan nama memory controller. Secara fisik, sirkuit ini berada di dalam sebuah chipset north bridge (Intel) atau terintegrasi di dalam processor (AMD).

Memory Controller

RAM terhubung dengan memory controller melalui serangkaian kabel. Kabel-kabel ini dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni data, address, dan control. Kabel-kabel dari data bus membawa data yang akan dibaca (dikirimkan dari RAM ke memory controller, untuk disampaikan kepada processor) atau ditulis (dikirimkan dari processor ke memory controller, untuk disampaikan kepada RAM).

Kabel-kabel dari address bus memberitahu RAM di mana tepatnya (dengan kata lain, menunjukkan alamat) sebuah data diambil atau disimpan. Sedangkan kabel-kabel control mengirimkan perintah kepada RAM, memberitahukan mereka tentang operasi apa yang telah dilakukan apakah operasi menulis (menyimpan) atau membaca.

Kecepatan RAM (clock rate), kapasitas maksimum, dan jenis (DDR, DDR2, DDR3, dan lain-lain) yang dapat diterima oleh sebuah sistem, sepenuhnya didefinisikan oleh chipset (Intel) atau processor (AMD). Sebagai contoh, penerimaan memory DDR3 dalam sistem Intel bergantung pada chipset (dan motherboard yang menyediakan socket untuk jenis RAM tersebut), bukan pada processor-nya.

Berbicara mengenai kecepatan, jika memory controller hanya dapat meng-generate clock rate, katakanlah, 667 MHz (333 MHz x 2), dalam sistem ini memory DDR2-800 Anda hanya akan bekerja pada 667 MHz. Ini terjadi karena adanya pembatasan fisikal dari memory controller. Pembatasan ini bisa Anda temukan hanya pada sistem Intel. Sementara processor AMD dapat mengenali memory DDR2 sampai dengan 800 MHz (socket AM2) atau sampai dengan 1,066 MHz (socket AM2 + Phenom).

Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kapasitas maksimum RAM yang dapat dikenali oleh sebuah sistem. Sebagian besar processor Intel memiliki memory address bus 32 atau 36-bit. Hal ini memungkinkan processor mengenali memory sampai dengan 4 GB (2^32) atau 64 GB (2^36). Namun, karena memory controller yang mengakses RAM (bukan processor secara langsung), sang perantara inilah yang membatasi kapasitas maksimum RAM yang dapat dikenali dalam sebuah sistem.

Sebagai contoh, chipset Intel P35 dan G33 hanya dapat mengakses RAM sampai dengan 8 GB (2 GB per socket memory). Selain itu, jumlah socket yang tersedia pada motherboard juga dapat menjadi pembatas fisikal dari kapasitas maksimum yang secara teori dapat dikenali dalam sebuah sistem. Sebagai contoh, jika produsen motherboard yang berbasis chipset Intel G33 hanya menyediakan dua socket memory, maka kapasitas RAM maksimumnya adalah 4 GB (2 GB per socket memory).

MTTR

Semua RAM yang tersedia di pasaran saat ini telah memiliki data bus 64-bit. Teknik dual channel memungkinkan beberapa memory controller untuk meningkatkan data bus mereka dari 64 menjadi 128-bit. Meski faktor lainnya tetap sama (clock rate sebagai contoh), dengan teknik ini Anda bisa menggandakan maximum theoretical transfer rate (MTTR) memory.

MTTR dihitung menggunakan rumus berikut: MTTR = clock rate x data transferred per cycle x bits transferred per cycle / 8 atau MTTR = DDR clock rate x bits transferred per cycle / 8.
RAM berbasis teknologi DDR (Double Data Rate), seperti DDRSDRAM, DDR2-SDRAM, dan DDR3-SDRAM mentransfer dua data per clock cycle, atau dua kali transfer rate yang dimiliki oleh SDRAM biasa yang bekerja dalam clock rate yang sama. Karena itulah, RAM berbasis DDR biasanya dila beli dengan dua kali clock rate mereka yang sesungguhnya. Se bagai contoh, RAM DDR2-800 sesungguhnya bekerja pada 400 MHz yang mentransfer dua data per clock cycle sehingga mereka dilabeli sebagai “800 MHz”.

Selanjutnya, RAM DDR2-800 yang memiliki data bus 64-bit memiliki MTTR sebesar 6.400 MB/s (800 MHz x 64 / 8). Inilah mengapa RAM yang menggunakan chip memory DDR2-800 juga disebut PC2-6400, angka yang merujuk pada MTTR dalam satuan MB/s.

Bila kita menggunakan teknik dual channel pada RAM DDR2-800, maka MTTR subsistem memory akan meningkat, melonjak dari 6.400 MB/s menjadi 12.800 MB/s (800 MHz x 128 / 8). Dalam kondisi ini, jumlah data yang ditransfer per clock cycle meningkat dua kali lipat (semula 64-bit, sekarang menjadi 128-bit).

Informasi Lebih Lanjut
Sumber

0 comments:

Posting Komentar