0 com

PageRank

Salah satu elemen yang menentukan peringkat sebuah halaman web di search engine (khusus Google) adalah PageRank (PR). Semakin tinggi PR sebuah halaman, semakin atas link halaman tersebut akan di tampilkan pada hasil pencarian di Google.

PR adalah algoritma analisis link milik Google yang memberikan bobot numerik (skor) pada setiap elemen dari kumpulan dokumen di WWW yang memiliki hyperlink (baik link masuk maupun keluar). Nilai PR tersebut menentukan derajat kepentingan atau relevansi sebuah halaman web dalam hubungannya dengan halaman web lainnya. PR menginterpretasikan sebuah link dari halaman A ke halaman B sebagai suara (vote), dari halaman A, untuk halaman B.

Lebih dalam lagi, Google tidak hanya menghitung jumlah vote yang didapatkan oleh sebuah halaman web; ia juga menganalisi halaman web yang memberikan vote. Vote yang diberikan oleh halaman-halaman web yang juga “penting” akan memiliki bobot yang lebih berat, dan membantu halaman web yang menerimanya menjadi ikut “penting”. Dengan kata lain, vote yang diberikan oleh halaman web yang “tidak penting” tidak akan membantu dalam menaikkan peringkat PR halaman yang menerimanya.

Nilai PR dari sebuah halaman web didefinisikan secara berulang (rekursif), bergantung pada jumlah, dan bobot seluruh halaman web yang merujuk padanya (inbound link). Sebuah halaman web yang mendapatkan link masuk dari banyak halaman web lainnya dengan nilai PR yang tinggi, akan turut mendapatkan skor yang tinggi. Bila sebuah halaman web tidak mendapatkan link masuk, maka tidak ada suara atau dukungan untuk halaman web tersebut.

Google memberikan bobot numerik dari 0 sampai 10 untuk setiap halaman web yang ada di WWW; peringkat PR ini menunjukkan seberapa penting sebuah halaman web di mata Google. Sebuah Halima web yang mempunyai nilai PR 8 akan diurutkan lebih dahulu dalam daftar hasil pencarian Google daripada halaman web dengan nilai PR 7, dan seterusnya yang lebih kecil. PR sendiri merupakan turunan dari teori probabilitas nilai dalam sebuah skala logaritma seperti skala Richter.

Algoritma PR

PR merupakan sebuah distribusi probabilitas yang digunakan untuk merepresentasikan kesamaan bahwa seseorang secara acak mengklik link untuk sampai pada halaman web tertentu. Probabilitas diekspresikan sebagai nilai numerik antara 0 dan 1. Probabilitas 0,5 secara umum diekspresikan sebagai “peluang 50%” bagi sesuatu untuk terjadi. Oleh sebab itu, PR 0,5 berarti terdapat peluang 50% bahwa seseorang mengklik pada link acak, yang akan diantarkan pada halaman web dengan nilai PR 0,5.

Mari kita asumsikan sebuah dunia kecil yang hanya memiliki empat halaman web, yakni A, B, C, dan D. Sebagai perkiraan awal, nilai PR dibagi rata untuk keempat halaman web, atau masing-masing halaman web memilki nilai PR 0,25. Sekarang, mari kita lihat distribusi probabilitas yang sederhana dengan nilai awal 0,25. Bila masing-masing halaman web B, C, dan D hanya merujuk ke A, berarti ketiga halaman web memberikan nilai PR 0,25 kepada A.

Dalam contoh sederhana di atas, nilai keseluruhan PR() akan terkumpul pada A karena seluruh link merujuk padanya. Bila dihitung dengan rumus PR(A) = PR(B) + PR(C) + PR(D), maka A sekarang memiliki nilai PR 0,75. Namun, andai kata halaman web B juga merujuk pada C, dan D merujuk kepada ketiga halaman web lainnya, maka nilai suara yang disumbangkan akan dibagi di antara semua link keluar (outbound link) pada sebuah halaman web.

Hasilnya, halaman web B memberikan nilai vote 0,125 kepada A, dan 0,125 kepada C. Hanya sepertiga dari nilai PR halaman web D yang disumbangkan kepada A (kisaran 0,083). Rumus untuk algoritma sederhana di atas menjadi PR(A) = PR(B)/2 + PR(C)/1 + PR(D)/3. Dengan kata lain, nilai PR yang disumbangkan oleh sebuah outbound link, atau L(), sama dengan nilai PR halaman web penyumbang yang dibagi jumlah outbound link yang dimilikinya atau dapat diekspresikan dengan rumus PR(A) = PR(B)/L(B) + PR(C)/L(C) + PR(D)/L(D).

Random Surfer Model

Random surfer model merupakan pendekatan yang menggambarkan bagaimana peluang atau probabilitas seseorang mengklik sebuah link berbanding dengan jumlah link yang ada pada halaman tersebut. Pendekatan ini yang digunakan Google, sehingga PR dari inbound link tidak langsung didistribusikan ke halaman web yang dituju, melainkan dibagi dengan jumlah outbound link yang ada pada halaman web tersebut.

Metode ini juga memiliki pendekatan bahwa seseorang tidak akan mengklik semua link yang ada pada sebuah halaman web. Oleh karena itu, PR menggunakan damping factor untuk mereduksi nilai PR yang didistribusikan sebuah halaman web ke halaman web lainnya. Probabilitas seseorang mengklik semua link yang ada pada sebuah halaman ditentukan oleh nilai damping factor (d) yang bernilai antara 0 sampai 1.

Nilai damping factor yang tinggi, berarti seseorang akan lebih banyak mengklik sebuah halaman sampai dia berpindah ke halaman lain. Setelah seseorang berpindah halaman web, maka probabilitas diimplementasikan ke dalam algoritma PR sebagai konstanta (1-d). Dengan mengeluarkan variable inbound link, maka kemungkinan seseorang untuk berpindah ke halaman lain adalah (1- d). Hal ini akan membuat PR selalu berada pada nilai minimum.

Informasi Lebih Lanjut

http://id.wikipedia.org/wiki/PageRank

www.ianrogers.net/googlepage-rank
Read more »
0 com

Jelajah Harddisk

B. Setyo Ryanto

Bayangkanlah, jika tidak tersedia harddisk pada PC Anda. Di mana Anda akan menyimpan data, kumpulan lagu MP3, melakukan editing video, dan seterusnya? Bagaimanakah sebenarnya harddisk bekerja?

Harddisk Drive (HDD) adalah salah satu perangkat media penyimpanan pada sistem PC. Termasuk dalam salah satu kategori permanen, meskipun di dalamnya kebanyakan juga terdapat bagian dari virtual memory, yang dimanfaatkan oleh sistem operasi.

Jika tidak ada harddisk, kemungkinan kita masih akan mengandalkan floppy disk. Baik untuk menyimpan data, juga menjalankan aplikasi, atau bahkan sistem operasi. Maka tidak mengherankan, jika harddisk termasuk dalam salah satu komponen terpenting untuk PC di jaman sekarang ini.

Jauh sebelum bentuk harddisk seperti sekarang ini, harddisk kali pertama ditemukan pada tahun 1950-an. Baru mulai dikenal oleh masyarakat lebih luas pada tahun 1956. International Business Machines (IBM)-lah yang memproduksinya secara masal, saat masih dengan sebutan RAMAC (Random Access Method of Accounting and Control), terdiri dari 50 keping plat berdiameter 24 inci, dan dimensi dengan pelindungnya yang kurang lebih seukuran kulkas besar.

Hukum Moore juga berlaku pada media penyimpanan, namun untuk harddisk agak sedikit berbeda. Kecenderungan dari lebih 50 tahun perkembangan harddisk, kapasitas harddisk akan bertambah 130% selama 18 bulan. Bahkan untuk periode tertentu, kapasitas harddisk meningkat 100% hanya dalam 9 bulan.

Selain kapasitas yang terus meningkat, boleh dibilang hanya sedikit peningkatan dalam teknologi harddisk. Sebagian besar hanya berkutat pada peningkatan kecepatan, dengan perbaikan interface yang digunakan.

Membedah Harddisk

Harddisk terdiri dari spindle yang merupakan pusat putaran satu atau lebih keping media penyimpan data. Spindle ini akan berputar dengan cepat. Untuk itu, digunakan high quality bearing. Pada harddisk terdahulu masih mengandalkan ball bearing, namun untuk harddisk terkini sudah menggunakan fluid bearing. Dengan fluid bearing, gaya friksi yang terjadi semakin minim, begitu juga dengan tingkat kebisingan yang semakin minim.

Keping atau disk inilah yang menyimpan data secara digital, pada permukaan magnetiknya. Proses read ataupun write dilakukan oleh read-write head, saat keping berputar dengan kecepatan tinggi. Read-write head ini melayang dengan jarak yang sangat tipis dengan magnetik medium (biasanya berupa lapisan film). Mengubah kutub magnetik secara mikroskospik, sesuai dengan data informasi yang ditulis. Untuk proses read, sebuah sensor magnetik membaca magnetic flux dari lokasi tersebut. Dari read sensor ini, informasi kembali diterjemahkan menjadi digital, 0 dan 1.

Setiap keping atau disk akan memiliki satu head. Jika jumlah keping lebih dari satu, maka otomatis jumlah head akan disesuaikan. Hal ini dikarenakan pergerakan head hanya radial, sesuai dengan spindle. Head tidak akan bergerak naik turun antar disk.

Pergerakan rotasi spindle, proses read dan write ataupun aktivitas harddisk yang lain, dikendalikan secara lokal oleh disk controller. Ialah yang menentukan efisiensi pelaksanaan proses read dan write. Pengembangan firmware terkini untuk harddisk controller, memungkinkannya lebih efisien lagi. Sekaligus memungkinkannya melakukan remapping disk sector yang gagal beroperasi. Itu sebabnya, pada harddisk terbaru, tidak lagi ditemukan bad sector.

Self-monitoring, analysis, and reporting technology (S.M.A.R.T.) juga merupakan sebuah fitur penting pada harddisk. SMART dikirimkan ke motherboard, untuk memberi peringatan dini kepada penggunanya, jika terjadi malfunction yang memungkinkan terjadinya kerusakan data.


Jika penutup harddisk dibuka, terlihat read-write arm dan electromagnets motor.

Enclosures atau Lapisan Pembungkus


Harddisk yang kita lihat secara kasat mata adalah lapisan pembungkusnya (enclosures). Tugas utamanya adalah memastikan perangkat internalnya terhindar dari debu, kelembaban, dan faktor eksternal lain yang memungkinkan kerusakan data.

Read-write head pada harddisk bergerak hanya dengan jarak satuan nanometer, di atas permukaan kepingan disk. Bayangkan jika harddisk tidak dilengkapi enclosures. Jarak setipis ini dapat berubah, hanya karena tekanan udara akibat hembusan udara, debu, sidik jari, dan seterusnya.

Jika melihat pada spesifikasi sebuah harddisk, terlihat juga range operasional untuk ketinggian dari permukaan air. Intinya, tekanan udara di sekitar harddisk. Hal ini akan berpengaruh pada tekanan di dalam pembungkus harddisk. Enclosure pada harddsik ini memang sengaja tidak dibuat kedap tekanan udara, dikarenakan adanya breath filter, yang fungsi utamanya melepaskan udara panas dari dalam enclosure.

Jika tekanan udara terlalu rendah, menyebabkan jarak antara head dan kepingan data terlalu dekat. Ada kemungkinan head dan lapisan kepingan data bergesekan, yang dapat menimbulkan hilangnya data.

Tingkat kelembaban yang tinggi juga memicu percepatan kerusakan akibat korosi pada harddisk, khususnya pada kepingan data dan head. Pada harddisk dengan teknologi CSS (Contact Start/Stop), head akan memarkir dirinya pada keping data, saat idle. Dengan tingkat kelembaban yang tinggi, korosi antar head dan disk makin tinggi risikonya.
Kapasitas dan Keunggulan Harddisk

Dengan disk dan enclosure yang jauh lebih kokoh dibandingkan media penyimpanan lainya, harddisk memungkinkan mempunyai daya tahan yang lebih tinggi. Kapasitas yang jauh lebih besar, dengan kecepatan transfer data yang jauh lebih cepat. Sekarang, tidak jarang kita mendengar harddisk dengan kapasitas hingga 500 GB, dan kecepatan spindel hingga 10.000 rpm. Ini dapat menghasilkan sequential transfer speed hinggal 80 MB/s. Sedangkan untuk harddisk notebook, sudah mulai tersedia dengan 7.200 rpm untuk high performance. Itulah keunggulan utama harddisk, dibanding media penyimpanan lainnya.

Teknologi Plat pada Harddisk

Sebetulnya, plat disk di dalam harddisk terbuat dari materi non-magnetic. Bahan yang banyak digunakan adalah kaca (Si-Ge) atau aluminium. Kemudian dilapisi dengan lapisan magnetik material yang tipis.

Harddisk-harddisk terdahulu menggunakan bahan lapisan magnetic iron(III) oxide. Sedangkan untuk harddisk sekarang sudah menggunakan material campuran antara cobalt dan aluminium. Ini lebih memperkecil risiko korosi, dan membuatnya lebih reliable.

Lapisan magnetik pada lempengan harddisk, terbagi menjadi bagian-bagian region yang sangat kecil. Masing-masing region mewakili 1 binary unit dari informasi data yang tertulis. Di dalam magnetic region, terdapat butiran-butiran magnetik, yang masing-masing memiliki kutub sendiri. Saat data sudah tertulis, diharapkan gabungan medan magnet dari butiran magnetik ini akan menghasilkan kutub tertentu. Setiap magnetic region akan memiliki medan magnet dengan kutub magnet tertentu, sesuai dengan datanya.

Proses encoding data, dengan membaca perubahan kutub magnet, dari satu magnetic region ke region lain. Jika ada perubahan (reverse) antar region dan reverse lain pada region berikutnya, akan dianggap sebagai ‘1’. Jika tidak ada perubahan (no reverse) kemudian terjadi perubahan pada region berikutnya (reverse), dianggap sebagai ‘0’. Tugas read head-lah yang membaca perubahan fluktuasi magnetik pada region.

Pada harddisk terdahulu, read head berupa sebuah induktor berukuran sangat kecil. Dilengkapi dengan material paramagnetic, untuk memperkuat sensitivitasnya. Ketika melalu perbatasan region magnetic, read head akan mengalami magnetic flux. Oleh induktor, flux ini akan diubah menjadi aliran listrik.

Pada harddisk terbaru, sudah tidak lagi menggunakan induktor, namun memanfaatkan Giant Magnetoresistive effect, yang merupakan sebuah terobosan dalam quantum mekanik. Membuat read head lebih sensitif lagi, juga menjaga reabilitas data.

Mengapa Menggunakan Butiran Magnetik?

Salah satu tujuan utama digunakannya magnetic grains (butiran magnetik) adalah penyusutan ruang yang dibutuhkan, dibandingkan menggunakan medium continuous magnetic. Dengan butiran magnetik, jarak transisi antar magnetic region dapat dibuat lebih minim. Semakin kecil butiran magnetik yang digunakan, semakin kecil pula jarak transisi antar region.

Access dan Interfaces

Selama sejarah harddisk yang cukup panjang, ia menggunakan banyak sekali jenis interface. Saat digunakannya interface ST-506, masih menggunakan data encoding dengan metoda Modified Frequency Modulation (MFM). Sebuah encoding data yang juga digunakan pada floppy disk. Data transfer rate yang mampu dihasilkan dengan interface ini adalah 5 Mbps (Mega bit per second). Kemudian sedikit meningkat dengan digunakannya metoda encoding 2,7 RLL, hingga mencapai angka data transfer rate sebesar 7,5 Mbps.

Pada Enhanced Small Disk Interface (ESDI), mendukung penggunaan multiple data rates. Secara otomatis harddisk dan controller akan menyesuaikan, sesuai dengan perangkat yang terpasang. Data transfer rate yang mampu dihasilkan adalah 10, 15 dan 20 Mbps.

Awalnya, pada SCSI tersedia satu kecepatan transfer rate, yaitu 5 Mbps. Kemudian interface yang satu ini meningkat drastis. Pada perangkat ber-interface ini, tidak ada batasan. Digunakannya buffer, baik pada SCSI bus controller atau juga pada drive sendiri, memungkinkan hal ini.

ATA drive memiliki kelebihan pada controller yang terintegrasi. Awalnya membuat sedikit masalah dengan kompatibilitas. Terlebih dalam konfigurasi master/slave, di mana dua drive terhubung dengan satu kabel data. Masalah ini terselesaikan di tahun 1990-an, ketika spesifi kasi ATA mulai distandardisasi. Meskipun masih ada sedikit masalah, ketika menggabungkan perangkat DMA (direct memory access) dan non-DMA.

Serial ATA menghilangkan konfigurasi master dan slave. Setiap drive dilayani oleh satu channel I/O eksklusif, dengan satu kabel data.

Alternatif penggunaan FireWire/IEEE 1394 dan USB(1.0/2.0) juga mulai dikenal belakagan ini. Sebenarnya, di dalam perangkatnya adalah sebuah ATA ataupun SATA drive, yang ditambahkan dengan adapter interface untuk USB atau FireWire. Selain dapat digunakan secara eksternal, alternatif ini juga digunakan karena kemudahannya. Tidak perlu menambahkan port ataupun harddisk controller card, sekiranya jumlah port controller yang tersedia tidak lagi mencukupi.

Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology

Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology, atau disingkat S.M.A.R.T., adalah sistem monitoring harddisk. Dengan SMART, harddisk mampu mendeteksi dan melaporkan berbagai indikator yang terkait dengan reabilitas data, dengan tujuan mengantisipasi terjadinya kerusakan.

Fungsi SMART

Pada dasarnya, harddisk dapat mengalami gagal fungsi berdasarkan dua pembagian kelas, yaitu:
  • Kegagalan yang dapat diprediksi. Seperti umur mekanis, seiring lamanya penggunaan. System monitoring SMART dapat mendeteksi hal seperti ini. Harddisk dapat memberikan status, sebelum mengalami malfunction.
  • Kegagalan yang tidak dapat diprediksi. Kerusakan seperti ini, disebabkan misalnya kerusakan komponen electronik, akibat terbakar, ataupun kerusakan fisik lainnya.
Berdasarkan data yang ada, 60% kerusakan harddisk sebenarnya dapat diprediksi waktunya. Dan ini kebanyakan disebabkan umur mekanis. SMART dapat memperingatkan penggunanya sebelum hal itu terjadi, dan memberikan kesempatan untuk melakukan tindakan preventif yang diperlukan, seperti mem-backup data.

Standar dan Implementasi

SMART dipelopori oleh Compaq. Namun hampir semua produsen harddisk dan motherboard, sudah menggunakannya. Biasanya, motherboard akan menampilkan pesan pada BIOS POST report.

Meskipun demikian, masih ada beberapa masalah kompatibilitas untuk SMART. Beberapa produsen harddisk terkadang menyebut produknya SMART compatible, namun terkadang tidak untuk semua fungsi reporting yang ada pada SMART. Katakanlah dengan tidak menyertakan temperatur sensor, yang kemungkinan oleh pengguna nya diharapkan mengacu pada SMART compatible. Temperatur harddisk adalah salah satu faktor penting, yang juga akan mempengaruhi reabilitasnya.

Fasilitas baik pada motherboard juga software SMART monitoring, belum tentu mampu melaporkan semua atribut SMART. Hal ini bisa disebabkan karena keterbatasan interface yang digunakan. Katakanlah saat menggunakan harddisk eksternal, dengan interface USB ataupun FireWire. Hal yang sama juga dapat terjadi pada harddisk dengan konfi gurasi RAID mirroring. Terlebih software monitor RAID yang bekerja di dalam lingkungan sistem operasi. Hal ini dikarenakan sistem operasi tidak dimungkinkan untuk melihat harddisk secara individual, di balik konfigurasi RAID.

Attributes SMART

Jika dalam kondisi ideal, baik harddisk yang digunakan, interface yang digunakan harddisk, motherboard, dan software SMART monitor yang digunakan, akan cukup banyak informasi attribute yang dapat ditampilkan.

Masing-masing attribute akan mencantumkan nilai antara 1 sampai 253. Nilai terkecil (1) menyatakan nilai atau kondisi terburuk. Sedangkan nilai tertinggi (253) menyatakan kondisi terbaik. Tiap produsen memiliki batasan yang berbeda untuk menentukan kondisi normal. Biasanya harddisk masih dinyatakan dalam kondisi normal, jika nilai attribute-nya tidak kurang dari 100. Jika ini masih dirasakan merepotkan, Anda cukup melihat hasil kesimpulan pada penilaian Fitness dan Performance.


Contoh infromasi SMART yang ditampilkan oleh SpeedFan 4.29.

Perpendicular Recording

Kebutuhan storage berupa harddisk tidak saja digunakan pada PC. Beberapa consumer electronic juga membutuhkan harddisk. Contohnya, Portable multimedia player berlomba menawarkan kapasitas yang lebih besar, ataupun sebuah mobile phone yang mendukung multimedia.

Jika pada PC, harddisk dituntut memiliki kapasitas yang terus lebih besar, maka pada consumer electronic dituntut ukuran fisik yang mengecil. Ini memicu perkembangan teknologi yang digunakan harddisk. Solusi teknologi yang digunakan adalah perpendicular recording.

Mengapa Perpendicular Recording Diperlukan?

Harddisk menyimpan data pada lempengan magnetik. Hal inilah merupakan tantangan utama bagi para produsen harddisk, yakni mendesain media penyimpanan magnetik yang reliable.

Di mana ukuran magnetic region, akan berbanding lurus dengan energi yang dibutuhkan untuk demagnetized. Semakin besar ukuran magnetic region, data semakin stabil. Ini tentu saja sangat terbalik dengan kebutuhan media penyimpanan, yang mendambakan kapasitas yang besar, tanpa ukuran dimensi yang bertambah besar. Ataupun ukuran fisik yang semakin kecil dengan data yang besar.

Ada batasan minimum sebuah magnetic region akan tetap stabil dalam suhu ruangan. Jika lebih kecil dari batasan minimum tersebut, maka magnetic region tersebut akan dengan mudah berubah kutub magnetnya secara acak.

Perpendicular recording adalah alternatif yang digunakan, karena teknik ini tidak memperkecil ukuran magnetic region. Hanya mengubah orientasi tata letak, agar lebih efisien menggunakan tempat yang terbatas. Hal ini yang tidak dapat dicapai dengan mengandalkan longitudinal recording, seperti yang digunakan pada harddisk selama ini.


Perbandingan cara kerja longitudinal recording (standard) dengan perpendicular recording.

Bagaimana Cara Kerja Perpendicular Recording?

Perpendicular recording mengubah arah bit orientasi kutub pada elemen magnetic. Dibandingkan longitudinal (standar) recording, arah kutub magnetik sejajar dengan plat pada disk. Sedangkan pada perpendicular recording, kutub magnet mengarah tegak lurus dengan plat. Lebih jelasnya, dapat melihat pada gambar ilustrasi.

Dengan mengatur kutub region magnetic secara perpendicular (tegak lurus) dari permukaan media, membuat jarak antar region semakin dekat. Secara tidak langsung juga memperbanyak kapasitas data, dalam sebuah luas permukaan yang sama.

Untuk mengaplikasikan metode ini, diperlukan sebuah lapisan tambahan. Material yang digunakan pada lapisan tambahan ini, berguna untuk mengatur arah orientasi kutub magnet. Lapisan ini terletak di antara kepingan plat, dan lapisan magnetik film.

Dengan menggunakan metode perpendicular recording, memungkinkan digunakannya bahan material magnetik, dengan tingkat koefisiensi magnetik (coercivity) yang lebih tinggi. Artinya, dibutuhkan medan magnetik yang lebih besar, untuk dapat mengubah medan magnet yang ada. Atau pendek kata lebih stabil. Ini memungkinkan penggunakan material dengan magnetic grain, yang membutuhkan region magnetic yang jauh lebih kecil lagi. Sehingga secara keseluruhan, perpendicular recording akan semakin meningkatkan tingkat kepadatan data, pada tiap kepingan yang digunakannya.

Penggunaan Perpendicular Recording.

Toshiba adalah produsen pertama yang memproduksi harddisk perpendicular recording dengan form factor 1,8 inci, pada tahun 2005 yang lalu. Sayangnya, produk ini mengalami masalah dalam hal kestabilan dan reabilitas data.

Pada Januari 2006, Seagate memproduksi harddisik dengan teknologi ini, ditujukan untuk notebook dengan form factor 2,5 inci. Seagate Momentus 5400.3 adalah produk pertamanya. Berawal dari sini, Seagate mencanangkan akan menerapkan penggunaan teknologi ini, pada kebanyakan produk harddisk selanjutnya. Tentu saja, langkah ini kemudian diikuti oleh produsen harddisk yang lainnya.

Seagate mulai memperkenalkan harddisk 3,5 inci dengan perpendicular recording, pada April 2006. Diawali dengan Cheetah 15K.5 berkapasitas 300 GB, dengan kecepatan spindle 15.000 rpm untuk interface SCSI. Harddisk ini diklaim memiliki peningkatan kinerja hingga 30%, dibanding seri Cheetah sebelumnya. Untuk interface ATA, Seagate memulai dengan Barracuda 7200.10. Harddisk dengan form factor 3,5 inci, dengan kapasitas maksimal 750 GB.

Toshiba juga menggunakan perpendicular recording untuk harddisk 2,5 inci, berkapasitas 200 GB. Produk ini diumumkan pada Juni 2006, namun baru akan tersedia di pasar pada Agustus 2006. Ini akan memberikan kesempatan pada pengguna notebook, untuk menggunakan harddisk dengan kapasitas 200 GB.

Fujitsu menginformasikan akan mulai menggunakan teknologi perpendicular recording pada Agustus 2006, dimulai dengan harddisk 2,5 inci, dengan interface SATA, berkapasitas 160 GB. Hitachi akan menerapkannya pada Microdrive berkapasitas 20 GB, dan 1 TB untuk harddisk 3,5 inci.

Informasi Lebih Lanjut
Sumber
Read more »
0 com

IDE-ATA

Kabel yang menghubungkan harddisk dengan motherboard, serta berbentuk lebar pipih menyerupai pita dan memiliki konektor 40 pin di kedua ujungnya tersebut, dikenal dengan nama kabel IDE.

Perangkat penyimpanan, seperti harddisk dan CD/DVD drive, biasanya menggunakan interface IDE (Integrated Drive Electronics) untuk terhubung dengan motherboard. Interface ini memiliki banyak nama. IDE adalah nama informal untuk dari Advanced Technology Attachment (ATA). Untuk membedakannya dengan Serial ATA (SATA) yang lahir pada 2003, namanya pun ditambah menjadi Parallel ATA (PATA).

Evolusi IDE

IDE, kali pertama dikembang oleh Western Digital dengan nama ATA/ATAPI, merupakan interface standar untuk menghubungkan berbagai perangkat penyimpanan di dalam PC. Konsep dasar di balik IDE adalah menggabungkan harddisk (atau perangkat penyimpanan lainnya) dengan controller-nya. Controller IDE sendiri berupa circuit board kecil dengan beberapa chip di atasnya.

Controller ini berfungsi memberikan petunjuk bagaimana harddisk menyimpan dan mengakses data. Kebanyakan controller juga dilengkapi memory yang bertindak sebagai penyanggah (buffer) untuk meningkatkan kinerja harddisk. Sebelum IDE, controller terpisah dari harddisk dan bersifat proprietary. Dengan kata lain, controller dari satu pabrik tidak bisa digunakan untuk harddisk dari pabrik lain.

Selain itu, jarak antara controller dengan harddisk dapat mengakibatkan turunnya kualitas sinyal, yang berdampak buruk pada kinerja komputer. Pada 1984, IBM memperkenalkan komputer AT dengan beberapa inovasi, antara lain: slot untuk kartu tambahan menggunakan versi bus Industry Standard Architecture (ISA) baru yang mampu mengangkut 18-bit data dalam satu waktu, dan penggunaan controller baru untuk harddisk melalui kartu ISA.

Inilah tonggak kelahiran interface ATA. Pada 1986, Compaq memperkenalkan harddisk IDE dalam produk mereka Deskpro 386, yang berbasis standar ATA yang dikembangkan oleh IBM. Sejak itu, hampir semua harddisk IDE dibuat berbasis ATA. Sejak saat itu pulalah istilah IDE dan ATA sering digunakan secara bergantian atau bersamaan menjadi IDE/ATA.

Kebanyakan motherboard dilengkapi dengan interface IDE. Meski salah, interface ini sering disebut IDE controller. Padahal, interface tersebut hanyalah sebuah host adapter. Host adapter menyediakan jalan bagi sebuah perangkat yang lengkap untuk terhubung dengan komputer (host). Controller yang sesungguhnya berupa circuit board kecil yang menempel (terintegrasi) pada harddisk.

Standar-standar ATA

Dalam perkembangan selanjutnya, terdapat beberapa variasi ATA. Agar tetap dapat digunakan pada teknologi ATA, sebelumnya setiap standar baru dilengkapi dengan backward compatibility. Standar-standar tersebut antara lain:
  • ATA-1 – Spesifikasi asli ATA yang digunakan oleh Compaq pada Deskpro 386, yang memperkenalkan penggunaan konfigurasi master/slave pada harddisk. ATA-1 menyediakan fungsi signal timing untuk direct memory access (DMA) dan programmed input/output (PIO). Dengan DMA, harddisk dapat langsung mengirimkan informasi ke memory. Sementara dengan PIO, central processing unit (CPU) dapat mengatur transfer informasi. ATA-1 lebih umum dikenal dengan nama IDE.
  • ATA-2 – Pada versi ini, DMA telah diimplementasikan secara penuh. Standar DMA transfer rate meningkat dari 4,16 megabytes per second (MBps) pada ATA-1 menjadi 16,67 MBps. ATA-2 dilengkapi dengan power management, dukungan untuk kartu PCMCIA dan removable drive. ATA-2 sering disebut dengan EIDE (Enhanced IDE), Fast ATA atau Fast ATA-2.
  • ATA-3 – Dengan tambahan Self-Monitoring Analysis and Reporting Technology (SMART), harddisk IDE menjadi lebih dapat diandalkan. ATA-3 juga dilengkapi dengan fitur keamanan, dengan menambahkan perlindungan password untuk mengakses harddisk.
  • ATA-4 – Dua tambahan terbesar dalam versi ini adalah dukungan Ultra DMA dan pengintegrasian standar AT Attachment Program Interface (ATAPI). Ultra DMA meningkatkan transfer rate dari 16,67 MBps pada ATA-2 menjadi 33,33 MBps. Sementara ATAPI menyediakan interface umum untuk drive CD/DVD, tape backup, dan perangkat penyimpanan bergerak lainnya. Sebelum ATA-4, ATAPI merupakan standar yang terpisah. ATA-4 dikenal juga dengan sebutan Ultra DMA, Ultra ATA, dan Ultra ATA/33.
  • ATA-5 – Peningkatan utama pada versi ini adalah kemampuan pendeteksian otomatis kabel yang digunakan: versi 40 atau 80 konduktor. Ultra DMA ditingkatkan menjadi 66,67 MBps pada penggunaan kabel 80 konduktor. ATA-5 disebut juga Ultra ATA/66. Nah, kini Anda sudah tidak bingung lagi dengan istilah-istilah IDE, ATA, ATAPI, Fast ATA, Ultra DMA, dan Ultra ATA, bukan? Semua itu merujuk pada teknologi yang sama, yakni interface dan controller media penyimpanan pada PC.
Informasi Lebih Lanjut
Read more »
0 com

Optimalkan PC Tanpa Biaya

Setiap pengguna komputer pasti memiliki caranya sendiri untuk membuat komputernya lebih baik. Baik itu yang sifatnya sederhana ataupun kelas berat. Di Workshop kali ini, kita akan mencoba menampilkan beberapa cara atau anjuran yang bisa membuat kegiatan berkomputer Anda menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Tidak seperti workshop yang biasanya, pada workshop kali ini kami mencampurkan berbagai kumpulan tip, saran, anjuran, trik dan apapun namanya itu menjadi sebuah artikel yang bisa membantu Anda memaksimalkan pengunaan komputer.

Contohnya, dengan mengutak-atik System Configuration Utility yang ada di Windows, komputer Anda performanya sudah menajadi sedikit lebih cepat. Contoh sederhana lainnya lagi, dengan meng-upgrade firmware atau BIOS hardware Anda, maka bisa dipastikan performa akan naik dan kompatibilitasnya juga akan bertambah.

Berbagai cara yang akan kami tampilkan di sini, baik untuk hardware dan software. Khusus untuk software, kami berusaha memanfaatkan berbagai freeware yang kemampuannya tak kalah dengan software berbayar. Jika Anda rajin mengamati PC Mild, maka untuk beberapa materi sudah pernah ditulis di beberapa edisi PC Mild sebelumnya. Bukan tujuannya untuk mengulang materi, tetapi sekedar memunculkan materi mana yang tepat untuk dijadikan bagian artikel ini.

Jadi setelah membaca artikel ini, diharapkan Anda tidak sekedar menjadi pengguna biasa saja, melainkan menjadi pengguna yang powerful.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan download file PDF-nya.



Sumber
Read more »
0 com

Face Recognition

Di tengah keramaian pesta malam tahun baru di sebuah mal beberapa waktu yang lalu, kamera CCTV berhasil menangkap wajah yang dicurigai masuk ke dalam DPO polisi atas tuduhan berbagai tindakan kriminal. Sistem keamanan mal secara otomatis menghubungi kantor polisi terdekat. Hanya beberapa menit berselang, polisi berhasil membekuk tersangka, dan pesta pun berjalan meriah tanpa ada gangguan.

Cerita di atas menggambarkan pemanfaatan face recognition yang ditanam pada sistem keamanan sebuah mal. Sistem ini akan sangat membantu menjaga keamanan pusat-pusat keramaian.

Seringkali kita bertemu dengan seseorang yang rasanya pernah kita kenal. Setelah sedikit berbasa-basi, kita tahu bahwa dia adalah teman waktu SD dulu. Ini adalah bukti bahwa manusia memiliki kecerdasan untuk mengenali wajah. Kecerdasan inilah yang akan diadaptasi oleh komputer dengan nama face recognition.

Pada 1960-an, para ilmuwan telah mulai meneliti bagaimana komputer bisa mengenali wajah manusia. Sejak saat itu, software pengenal wajah telah banyak berkembang. Setiap wajah memiliki kontur khusus yang membedakannya dengan wajah yang lain. Paling tidak, ada 80 titik kontur yang dapat diukur dengan software, di antaranya adalah jarak antara kedua mata, lebar hidung, kedalaman lekuk mata, bentuk tulang pipi, dan panjang rahang.

Titik-titik kontur tersebut diukur menggunakan kode numerik, disebut faceprint, yang disimpan dalam database. Pada mulanya, software face recognition mengandalkan foto wajah dua dimensi (2D) untuk dibandingkan, atau diidentifikasi dengan foto wajah 2D lainnya dalam database.

Untuk mendapatkan hasil yang efektif dan akurat, foto wajah yang diambil harus benar-benar menghadap kamera, dengan toleransi yang minim terhadap perbedaan cahaya dan mimik wajah dari gambar yang terdapat dalam database.

Belum lagi perbedaan pencahayaan dan mimik wajah yang dapat mengakibatkan tidak dikenalinya foto wajah orang yang telah tersimpan di dalam database. Untuk mengatasi kelemahan inilah dikembangkan software pengenal wajah yang menggunakan model tiga dimensi (3D).

Face Recognition 3D

Penggunaan model 3D dalam software face recognition diklaim memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi. Face recognition 3D ini menangkap foto permukaan wajah manusia secara 3D. Software ini mengenali bagian-bagian khusus pada wajah manusia, yakni jaringan otot dan tulang wajah yang menonjol, seperti bentuk cekungan mata, hidung, dan dagu.

Face recognition 3D ini dapat mengenali wajah manusia dalam kegelapan dan dari sudut pandang yang berbeda, hingga 90 derajat. Ada pun urutan langkah-langkah software ini dalam mengenali wajah manusia, antara lain:
  • Deteksi – pengambilan foto wajah manusia yang dilakukan dengan men-scan foto 2D secara digital, atau menggunakan video untuk mengambil foto wajah 3D.
  • Penjajaran – saat berhasil mendeteksi wajah, software akan menentukan posisi, ukuran, dan sikap kepala. Software 3D mampu mengenali foto wajah hingga 90 derajat, sementara pada sofware 2D, posisi kepala harus menghadap kamera paling tidak 35 derajat.
  • Pengukuran – software mengukur lekukan yang ada di wajah menggunakan skala sub-milimeter (microwave), dan membuat template.
  • Representasi – template tersebut diter jemahkan ke dalam sebuah kode unik, yang merepresentasikan setiap wajah.
  • Pencocokan – jika foto wajah yang telah direpresentasikan dan ketersediaan foto wajah dalam database sama-sama 3D, proses pencocokan dapat langsung dilakukan. Namun, saat ini masih ada tantangan untuk mencocokkan representasi 3D dengan database foto 2D. Teknologi baru kini tengah menjawab tantangan ini. Ketika foto wajah 3D diambil, software akan mengidentifikasi beberapa titik (biasanya tiga titik), antara lain mata bagian luar dan dalam, serta ujung hidung. Berdasarkan hasil pengukuran ini, software akan mengubah gambar 3D menjadi 2D, dan membandingkannya dengan gambar 2D yang ada dalam database.
  • Verifikasi atau Identifikasi – verifikasi adalah pencocokkan satu berbanding satu, misalnya foto wajah yang diambil dicocokkan dengan database dari DPO kasus perampokan. Software akan langsung memberitahukan identitas DPO tersebut. Sedangkan identifikasi adalah pembandingan foto wajah yang diambil dengan seluruh gambar yang memiliki kemiripan dalam database, termasuk DPO dari kasus lain.
  • Analisis Tekstur Wajah – kemajuan dalam software face recognition adalah penggunaan biometrik kulit, atau keunikan tekstur kulit untuk meningkatkan akurasi hasil pencocokkan. Namun, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan proses analisis tekstur ini tidak dapat bekerja, misalnya pantulan cahaya dari kacamata, atau foto wajah yang menggunakan kacamata matahari. Faktor penghambat analisis lainnya adalah rambut panjang yang menutupi bagian tengah wajah, pencahayaan yang kurang tepat (yang mengakibatkan foto wajah menjadi kelebihan atau kekurangan cahaya), serta resolusi yang rendah (foto diambil dari kejauhan).
Informasi Lebih LanjutSumber
Read more »
0 com

Ethernet

Dewasa ini, hampir setiap kantor memiliki komputer yang terhubung dalam jaringan, baik jaringan area lokal (LAN) maupun Internet. Meski saat ini jaringan nirkabel Wi-Fi atau IEEE 802.11 telah banyak digunakan di lingkungan perumahan dan perkantoran, namun belum menggeser dominasi LAN berbasis Ethernet (yang distandarkan dalam IEEE 802.3).

Pada 1973, seorang peneliti di Xerox Palo Alto Research Center (PARC), Bob Metcalfe, mendesain dan menguji jaringan Ethernet yang pertama. Sembari bekerja untuk menghubungkan komputer Alto dari Xerox dengan sebuah komputer, Metcalfe juga mengembangkan metode fisikal pengabelan beserta standar-standar komunikasinya, yang menghubungkan perangkat-perangkat pada Ethernet.

Standar Ethernet yang asli menggambarkan komunikasi melalui sebuah kabel yang digunakan secara bergantian oleh semua perangkat dalam jaringan. Bila sebuah perangkat dihubungkan dengan kabel ini, dia akan langsung dapat berkomunikasi dengan perangkat lainnya dalam jaringan. Hal ini memungkinkan jaringan tumbuh, tanpa harus memodifikasi perangkat yang telah terhubung sebelumnya.

Terminologi

Ethernet mengikuti serangkaian aturan yang sederhana untuk menjalankan operasinya. Untuk memahami aturan-aturan ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui terminologi dasar yang digunakan dalam Ethernet. Terminologi tersebut antara lain:
  • Medium – jalur umum bagi sinyal elektronik. Pada mulanya, medium ini berupa kabel tembaga coaxial, namun dewasa ini telah banyak digantikan dengan kabel serat optik.
  • Segment – merujuk pada medium tunggal dalam sebuah jaringan.
  • Node – perangkat yang tertancap pada segment.
  • Frame – beberapa node yang berkomunikasi dengan pesan-pesan singkat, berupa potongan-potongan informasi.
Frame dapat dianalogikan sebagai kalimat dalam bahasa manusia (dalam istilah jaringan, bahasa yang digunakan disebut protokol). Dalam bahasa Indonesia, misalnya, kita mengenal aturan untuk membuat sebuah kalimat: setiap kalimat harus memiliki subjek dan predikat. Protokol Ethernet menspesifikasikan serangkaian aturan untuk membangun frame.

Aturan-aturan tersebut secara eksplisit mensyaratkan panjang minimal dan maksimal dari frame, dan serangkaian informasi yang harus ada di dalamnya. Setiap frame harus memuat, misalnya, kedua alamat tujuan dan alamat asal, yang mengidentifikasikan penerima dan pengirim pesan. Alamat ini secara unik mengidentifikasi node, seperti halnya nama yang merujuk pada seseorang.

CSMA/CD

Konsep carrier-sense multiple access with collision detection (CSMA/CD) mendeskripsikan bagaimana protokol Ethernet mengatur komunikasi di antara node-node. Konsepnya sangat mirip dengan bahasa yang digunakan manusia dalam percakapan yang sopan. Untuk mengilustrasikan bagaimana Ethernet beroperasi, kita akan menggunakan analogi percakapan di sebuah meja makan.

Katakanlah segment Ethernet sebagai sebuah meja makan, dan beberapa orang yang terlibat dalam percakapan yang sopan di sekelilingnya sebagai node. Istilah “multiple access” dianalogikan sebagai salah seorang di meja makan berbicara, sementara yang lainnya diam mendengarkan. Jadi, ketika sebuah stasiun Ethernet mengirimkan pesan, stasiun-stasiun lainnya menyimak pengiriman tersebut.

Sekarang coba bayangkan, Anda duduk di meja makan tersebut, dan ingin mengucapkan sesuatu. Pada saat yang bersamaan, penulis sedang berbicara. Karena ini adalah percakapan yang sopan, Anda tentu tidak akan berbicara secara tiba-tiba dan memotong pembicaraan penulis, melainkan menunggu sampai selesai berbicara. Konsep ini digambarkan sebagai “carrier sense” di dalam protokol Ethernet.

CSMA mendeskripsikan permulaan yang bagus dalam mengatur sebuah percakapan, tetapi masih ada satu skenario lagi yang kita butuhkan. Kembali ke analogi percakapan di meja makan, dan bayangkan adanya sebuah momen ketika semua peserta diskusi diam. Kemudian penulis dan Anda memiliki sesuatu untuk diungkapkan, dan kita berdua menangkap “carrier sense” berdasarkan momen diam tersebut.

Lantas, secara berbarengan kita berdua berbicara. Dalam terminologi Ethernet, sebuah tabrakan (collision) terjadi bila dua peserta berbicara dalam waktu yang sama. Dalam percakapan manusia, kita dapat menangani situasi seperti ini dengan bijak. Kita berdua akan sama-sama mendengar bahwa ada orang lain yang berbicara. Sejurus kemudian, kita diam untuk memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.

Node Ethernet pun demikian. Sembari mengirimkan pesan, node menyimak medium untuk memastikan bahwa dirinyalah satu-satunya stasiun yang bersuara pada satu waktu. Bila stasiun tersebut mendengarkan pesan yang dikirimkannya berbalik arah, dia akan tahu bahwa telah terjadi tabrakan di medium. Bila hal ini terjadi, dia akan berhenti mengirimkan pesan, dan menunggu beberapa waktu.

Kemudian node mencoba kembali mengirimkan pesannya, bila dia mendeteksi adanya momen diam di medium. Kemampuan mendeteksi tabrakan pesan inilah yang dikenal dengan istilah “collision detection” dalam protokol Ethernet.

Informasi Lebih LanjutSumber
Read more »
0 com

Penakluk Panas Pada PC

B. Setyo Ryanto

Dengan pendinginan yang memadai, akan lebih menjamin sistem PC Anda akan bekerja sebagaimana mestinya, memperpanjang umur komponen-komponennya.

Untuk PC, urusan cooling tidak sesederhana yang dibayangkan kebanyakan penggunanya. Cukup banyak komponen dan variabel yang akan mempengaruhinya.

Suhu ruangan termasuk salah satunya. Termasuk juga tingkat kelembaban dan aliran udara di sekitar PC. Itu sebabnya ada sebagian pendapat yang beranggapan untuk sebaiknya meletakkan PC di dalam ruangan ber-AC. Ini bukanlah hal yang mutlak. Hanya saja tingkat kelembaban di negara tropis, ditambah suhu rata-rata yang relatif panas dibandingkan di luar area tropis, menyebabkan ruangan ber-AC memiliki keuntungan tingkat kelembaban yang lebih terjaga.

Dengan pendinginan yang memadai, akan lebih menjamin sistem PC Anda akan bekerja sebagaimana mestinya, sekaligus kemungkinan memperpanjang umur komponen-komponennya. Ada beberapa sumber panas utama pada PC. Penggunaan monitor CRT yang terus menyala, dan PC case.

Namun, pada pembahasan kali ini akan lebih menitikberatkan pembahasan pada PC case beserta komponen di dalamnya. PC case menghasilkan panas karena beberapa komponen di dalamnya. Utamanya berasal dari CPU, video card dan harddisk, juga PSU. Drive optic yang beroperasi dengan kecepatan maksimum dalam waktu yang lama juga akan menghasilkan panas. Tidak semua akan dibahas secara lengkap pada kesempatan kali ini. Namun beberapa bagian penting, perlu Anda simak.

PC case dengan bahan acrylic memang memiliki nilai estetika yang tinggi, namun ternyata memiliki konsekuensi tersendiri.

PC Case

Pemilihan PC case akan mengambil peranan yang cukup penting. Dimulai dari ukurannya. Dimensi dari sebuah PC case jelas akan mempengaruhi volume yang mampu di tampungnya. Ini biasanya akan disesuaikan sesuai dengan form factor motherboard yang digunakan. Termasuk jumlah volume udara yang memungkinkan untuk disirkulasikan.

Selain itu, untuk PC case yang berbahan metal, permukaannya juga akan berfungsi untuk melepas panas (heat dissapation) dari dalam case. Semakin besar dimensi PC Case, maka akan semakin luas permukaan untuk melepaskan panas. Hal ini tentunya sedikit berbeda untuk PC case berbahan acrylic. Bahan metal memiliki kemampuan mentransfer panas lebih baik, dibandingkan acrylic. Sedangkan alumunium, memiliki kemampuan transfer panas yang paling baik dibandingkan dua bahan tadi. Sedangkan untuk perbandingan keindahan, relatif lebih menarik dengan menggunakan acrylic. Untuk harga, kebanyakan PC case berbahan alumunium akan memiliki harga penawaran yang paling mahal. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel.

Tabel: Perbandingan case berdasarkan bahan dasar yang digunakan.

Airflow

Kebanyakan PC case juga menyediakan fan atau setidaknya tempat untuk fan tambahan. Idealnya ia akan dilengkapi fan di bagian depan, dan belakang (di bawah PSU). Contoh tersebut, dengan asumsi pada fan dengan formfactor ATX tower. Akan lebih ideal jika memungkinkan untuk memasang fan dengan diameter hingga 120 mm. Fan dengan diameter besar memberikan keuntungan pada tingkat kebisingan yang lebih minim. Selain debit volume udara yang dipindahkan akan lebih besar dibandingkan kipas berdiameter lebih kecil, jika dibandingkan kipas berdiameter lebih kecil dengan kecepatan putar (rpm) yang sama.

Fan di bagian depan, sebaiknya difungsikan untuk memasukan udara dingin. Dengan mengarahkan aliran udara ke dalam case, ada kemungkinan debu dari luar case masuk melalui sirkulasi ini. Ada baiknya untuk memasang sebuah filter untuk mencegah hal tersebut. Sedangkan bagian fan belakang (di bawah PSU) difungsikan untuk menarik udara panas dari dalam case. Untuk ini tidak memerlukan penggunaan air filter. Letak fan yang menarik udara keluar memang lebih menguntungkan jika terletak lebih atas, dibanding fan untuk memasukkan udara dingin. Di sini memanfaatkan sifat udara panas yang lebih ringan, dan akan berkumpul di bagian atas pada ruangan tertutup.

Tambahan penempatan kipas pada bagian atas, samping juga mungkin tersedia pada PC case. Ini akan disesuaikan dengan konsep aliran udara yang diinginkan. Yang perlu diperhatikan pada pembahasan selanjutnya adalah lebih memperhatikan debit volume udara yang dapat dipindahkan (maximum air flow). Biasa dinyatakan dalam satuan CFM (cubic feet per minute). Tidak perlu terpaku memperhatikan jumlah fan yang terpasang. Alasan utamanya adalah, jumlah fan tidak selalu mengacu pada jumlah debit volume udara yang mampu dipindahkan. Ukuran diameter fan, desain fin, putaran kipas adalah beberapa faktor yang akan mempengaruhi kemampuan fan.

Negative-pressure

Yang dimaksud negative pressure system adalah, di mana pada PC case terpasang kipas yang mengarah ke dalam memiliki total debit yang lebih kecil dibandingkan kipas yang menghisap udara dari dalam casing ke luar. Singkatnya akan lebih mudah:
CFM in <>

Bagaimana cara menghitungnya? Perhatikan spesifikasi fan yang digunakan. Biasanya disertai debit volume udara yang mampu dipindahkan setiap satuan waktu, biasanya dalam satuan CFM. Jumlahkan total CFM untuk kipas yang menghisap udara dari luar (CFM in). Bandingkan dengan jumlah total CFM untuk kipas yang menghisap udara dari dalam PC case keluar (CFM out). Perlu diingat, pemasangan filter sedikit banyak akan mempengaruhi (mengurangi) debit udara yang mampu dipindahkan. Juga spesifikasi yang ada memang tidak dapat dijadikan patokan 100% akurat.

Menggunakan metode ini, kekosongan udara yang ada di dalam PC case akan memaksa udara dari luar masuk. Selain dari lubang fan, juga dari celah-celah yang ada pada PC case.

Keuntungannya secara kinerja, metoda ini lebih menguntungkan dibandingkan positive-pressure. Kekosongan udara di dalam PC case cenderung dalam besaran yang stabil. Udara yang mengalir pun akan lebih merata, tidak semata-mata mengikuti arah dorongan dari putaran kipas. Sehingga lebih memastikan aliran udara di dalam casing. Kerugiannya, udara kotor mungkin masuk tidak terfilter, sehingga perlu diperhatikan jika terjadi tumpukan debu di dalam.


Contoh penerapan negative pressure.

Positive-pressure

Kebalikan dari yang sebelumnya, positive pressure system terjadi dimana pada PC case terpasang kipas yang mengarah ke dalam dengan total debit yang lebih besar dibandingkan kipas yang menghisap udara dari dalam casing ke luar. Atau secara singkat dapat dinyatakan:
CFM in > CFM out

Fan menghisap udara dari luar, untuk didorongkan. Aliran udara di ruangan yang sempit tersebut akan lebih terpengaruh dengan dorongan udara dari fan.

Diperlukan penataan pemasangan fan yang lebih akurat untuk menerapkannya. Semisal, fan bagian depan langsung mendorong angin ke arah dalam sekaligus mendinginkan harddisk, ataupun fan samping yang juga mendorong angin luar ke arah CPU. Jika tidak tepat, udara dingin tidak tepat ke sasaran (CPU, video card, dan harddisk), akibatnya pendinginan tidak optimal.

Biasanya, untuk melakukan teknik ini juga akan diperlukan fan in lebih dari satu. Sebaiknya memasang filter di setiap fan in.

Keuntungannya, jika posisi fan pada casing memungkinkan untuk optimal tepat sasaran, ia akan memberikan pendinginan yang lebih optimal. Namun untuk hal ini, diperlukan PC case yang sempurna atau perlu dilakukan modding. CPU, VGA dan HDD adalah perangkat utama yang dituju. Kerugiannya adalah perlunya pemasangan filter, jika tidak debu yang terhisap dapat lebih banyak lagi. Kinerja pendinginan ini juga akan sangat dipengaruhi keadaan filter. Semakin kotor filter, CFM in berkurang, sehingga mempengaruhi kinerja pendinginannya. Udara terjebak dalam PC case, juga menjadi kelemahan metode ini. Intinya, diperlukan sebuah PC case dengan desain yang optimal atau keterampilan modding untuk mengoptimalkan metode ini.

Contoh penerapan positive pressure.

Active heatsink menggunakan prinsip dasar dari passive heatsink, dengan penambahan digunakannya fan untuk mendorong udara pada heatsink.

Heatpipe digunakan untuk mendapatkan transfer panas yang lebih baik, untuk kemudian didinginkan memanfaatkan fin.

Penerapan pada PC Case

Seperti yang disampaikan, ada beberapa faktor yang akan menentukan hasil akhir kedua metode tersebut. Jika Anda berniat memperbaiki airflow di dalam PC case, ada baiknya membuat perbandingan sederhana.

Dengan gambaran sebelumnya, dapat disimpulkan metode yang digunakan selama ini. Lihat suhu untuk masing-masing komponen. Lalu, jika Anda mengambil keputusan untuk merubahnya, bandingkan keadaan sesudah dengan metode baru. Akan terlihat perubahan airflow secara keseluruhan, maupun suhu komponen-komponen utama.

Ragam Cooling Device

Untuk mendinginkan komponen-komponen tersebut diperlukan pendinginan tambahan ekstra. Khususnya untuk komponen berikut ini, CPU, video card, dan chipset. Khusus untuk video card dan chipset motherboard, tergantung pada chipset yang digunakan.

Komponen pada PC kebanyakan memiliki batasan suhu kerja, sesuai dengan spesifikasi produk. Komponen yang bekerja di atas batas suhu kerja (overheat) akan meningkatkan resiko kerusakan, selain memperpendek umur teknis, atau sekedar mengalami gangguan kestabilan untuk keseluruhan sistem. Heatsink digunakan untuk tujuan utama memperluas permukaan untuk melepas panas. Dibantu dengan kipas, untuk meningkatkan aliran udara pertukaran panas yang dilepaskan oleh heatsink. Gabungan heatsink dan fan (HSF) inilah yang banyak digunakan pada PC.

Sistem pendinginan pun memiliki teknik yang beragam. Beberapa di antaranya akan dibahas lebih mendalam berikut ini.

Air Cooling

Metoda pendinginan dengan mengalirkan udara dingin (air cooling) ke komponen, adalah yang paling banyak digunakan. Penggunaan fan adalah kunci utama memindahkan udara dingin ke arah yang diinginkan. Ini ditemukan pada CPU fan, GPU (video card), chipset, PSU, HDD, juga PCI slot. Ukuran diameter fan yang digunakan juga variatif, mulai dari 60, 80, 92, dan 120 mm.

Passive heatsink adalah salah satu metoda pendinginan, dengan komponen utama bahan metal dengan bentuk bertujuan memperluas permukaan. Pilihan bentuk sirip yang tipis (fin) juga mulai banyak digunakan. Memungkinkan memperluas permukaan secara drastis, ditambah tipisnya logam membuat ia tidak menyimpan panas. Digunakannya metal, dikarenakan material ini memiliki konduksi panas yang lebih baik dibandingkan udara. Alumunium adalah salah satunya.

Efektivitas heatsink dalam mendinginkan komponen dapat menurun, dikarenakan debu yang menempel di permukaannya. Ini akan membuatnya lebih lambat saat melepas panas. Di situlah pentingnya memperhatikan kebersihan heatsink.

Active heatsink menggunakan prinsip dasar dari passive heatsink, dengan penambahan digunakannya fan untuk mendorong udara pada heatsink. Keberadaan fan pada active heatsink menyebabkan ia juga sering dikenal dengan sebutan heatsink fan (HSF). Bertambahnya aliran udara dari fan membuat proses pelepasan panas dari permukaan
heatsink lebih cepat.

Heatpipe

Penggunaan heatpipe berupa sebuah tabung berisi liquid/cairan yang bertugas menghantarkan panas. Dibandingkan dengan solid material metal pada heatsink, transfer panas dapat jauh lebih baik dilakukan oleh heatpipe.


Ilustrasi pergerakan dari ujung suhu panas ke ujung suhu dingin pada heat pipe.


Aplikasi peltier, memerlukan peralatan pendingin pendukung dan seal, untuk mencegah terjadinya kondensasi. Water cooling biasanya menjadi pilihan pendingin pendukung ideal untuk peltier.

Penggunaan heatpipe selain pada desktop PC juga digunakan pada notebook ataupun small form factor PC yang lain. Dimungkinkannya membuat cooling device yang ringkas menggunakan heatsink, membuatnya memiliki keuntungan yang dibutuhkan.

Tabung biasanya terbuat dari materi metal yang memiliki kemampuan thermal konduktif. Di dalamnya terdapat cairan coolant, biasanya terbuat dari tiga bahan dasar air, ethanol, dan mercury.

Pada ujung yang panas, cairan ini akan menguap berubah menjadi gas. Kemudian akan bergerak ke ujung yang dingin, hingga mengalami kondensasi dan berubah menjadi cair kembali. Ini sebabnya, heatpipe sangat tergantung pada perbedaan suhu antara ujung yang panas dengan ujung yang dingin.

Pergerakan cairan dan uap panas di dalamnya hampir sama sekali tidak dipengaruhi gravitasi. Namun, ia memiliki kelemahan untuk suhu efektif. Jika ujung yang panas tidak jauh berbeda dengan suhu pada ujung yang dingin, maka efektivitas pendinginannya lambat, dikarenakan pergerakan gas panas dan cairan dingin di dalamnya juga lambat.

Watercooling

Lebih dahulu dikenal dibandingkan dengan heatpipe. Memiliki banyak kesamaan pada digunakannya cairan. Namun dengan cara kerja yang jauh berbeda. Terdiri dari tiga bagian utama. Water block adalah yang menempel langsung ke komponen dan menerima panas. Antar bagian dihubungkan dengan pipa fleksibel. Air menuju ke radiator untuk didinginkan melalui heatsink, beberapa dilengkapi dengan fan. Air yang sudah dingin kembali ditampung di reservoir, di mana di dalamnya juga terdapat water pump. Dari sini air yang sudah dingin didorong water pump kembali menuju water block.

Teknik pendinginan sebetulnya dapat dianalogikan dengan air cooling. Perbedaanya pada media pendingin yang digunakan, air cooling menggunakan udara sedang water cooling menggunakan air.

Kemampuan udara menerima energi, juga thermal conductivity membuatnya panas mampu dibawa dengan jarak yang lebih jauh. Ini memungkinkan air mampu memindahkan panas dari water block, yang menerima panas dari komponen, ke radiator yang bertugas mendinginkannya kembali.

Peltier Cooling/TEC

Nama lain pelitier cooling adalah thermoelectric cooler (TEC). Memanfaatkan thermocouple yang dialiri listrik sehingga menciptakan perbedaan suhu antara kedua sisi thermocouple tersebut.

Peltier Effect sendiri ditemukan pada tahun 1834, lebih dari 1 abad yang lalu oleh Jean Charles Athanase Peltier, ilmuwan berkebangsaan Perancis. Pada sisi yang dingin, suhu yang dihasilkan dapat sangat ekstrem, di bawah titik beku air. Sebuah tingkat pendinginan yang tidak dapat dicapai oleh cooling device yang lain.

Yang menjadi permasalahan adalah mendinginkan sisi panas dari peltier. Biasanya digunakan watercooling untuk mendinginkan sisi panas TEC ini.

Masalah berikutnya adalah kondensasi udara. Dinginnya sisi dingin peltier dapat menimbulkan es pada sisi dingin. Tidak menjadi masalah jika masih dalan wujud es, namun es yang mencair yang dapat menimbulkan masalah untuk komponen elektronik pada PC. Risiko terjadinya kondensasi ini menjadi bertambah besar jika diaplikasikan di tempat dengan kelembaban tinggi seperti di Indonesia ini. Solusinya dengan mengisolasi sisi yang dingin, dengan seal ataupun solusi sejenis.

Catuan daya pada pendingin TEC juga sebuah permasalahan tersendiri. Tanpa catuan daya yang memadai, Peltier Effect tidak akan terjadi. Diperlukan PSU dengan kemampuan yang memadai untuk dapat mewujudkan pendingin dengan TEC ini.

Perbandingan nilai konduktivitas.

Informasi Lebih LanjutSumber
Read more »
0 com

ERP (Enterprise Resource Planning)

Seorang direktur sebuah perusahaan besar setiap hari harus memantau kinerja perusahaan, mulai dari praproduksi, produksi, hingga distribusi. Belum lagi masalah kesejahteraan karyawan, pajak, dan lain-lain. Untung ada ERP. Dengannya, seluruh kinerja dan aset perusahaan dapat dipantau dari sebuah monitor.

Dalam sebuah perusahaan besar, terdapat banyak sistem untuk masing-masing departemen, seperti perencanaan (planning), produksi (manufacturing), distribusi (distribution), pengangkutan (shipping), dan keuangan (accounting). Enterprise resource planning (ERP) menyatukan semuanya dalam sebuah sistem, yang didesain untuk melayani masing-masing departemen.

ERP sebenarnya lebih merupakan metodologi ketimbang sebuah software, meski ia menggabungkan beberapa aplikasi software ke dalam sebuah interface. Sebuah sistem ERP menjangkau beberapa atau semua departemen dalam perusahaan. Dalam beberapa kasus, ERP bahkan berhubungan langsung dengan sistem dari perusahaan mitra atau pemasok, yang menghadirkan fungsi tambahan seperti supply chain management.

Integrasi Data dan Proses

Integrasi merupakan kunci dari sebuah sistem ERP. Tujuan utama ERP adalah mengintegrasikan data dan proses dari setiap departemen dalam sebuah perusahaan, dan menyatukannya untuk kemudahan akses dan alur kerja. ERP biasanya menyempurnakan integrasi dengan membuat satu database, yang melayani beberapa modul software dari setiap departemen.

Jadi, sebuah sistem ERP selalu berbasis pada satu database umum, dan desain software modular. Satu database umum ini digunakan oleh semua departemen dalam perusahaan untuk menyimpan dan mengambil informasi secara real-time. Informasi tersebut haruslah dapat diandalkan (reliable), dapat diakses (accessible), dan mudah dibagikan (easily shared).

Sementara, desain software modular memungkinkan perusahaan untuk memilih modul-modul yang mereka butuhkan, serta memadupadankannya (mix and match) dengan modul-modul dari vendor yang berbeda. Perusahaan juga dapat membuat dan mengembangkan modul sendiri. Inilah dasar sebuah sistem ERP: integrasi data dan proses dalam satu database dengan desain software modular.

Idealnya memang, data dari beberapa fungsi bisnis telah terintegrasi. Namun dalam praktiknya, sebuah sistem ERP bisa terdiri dari serangkaian aplikasi yang berlainan, mengelola data yang berlainan pula, namun menyimpannya dalam satu fisik database. Sebuah sistem ERP yang ideal adalah ketika digunakan satu database yang menyimpan seluruh data dari modul software yang berbeda. Adapun modul-modul software tersebut biasanya terdiri dari:
  • Manufacturing – beberapa fungsi di dalamnya mencakup: rekayasa (engineering), kapasitas (capacity), manajemen alur kejar (workflow management), pengendalian mutu (quality control), spesifikasi bahan (bills of material), proses produksi (manufacturing process), dan lain-lain.
  • Financial – menjalankan fungsi-fungsi: rekening pengeluaran (accounts payable), rekening penerimaan (account receivable), aset tetap (fixed assets), buku besar dan manajemen kas (general ledger and cash management), dan lain-lain.
  • Human Resources – manfaat (benefits), pelatihan (training), daftar gaji (payroll), waktu dan kehadiran (time and attendance), dan lain-lain.
  • Supply Chain Management – inventaris (inventory), perencanaan rantai pasokan (supply chain planning), penjadwalan pemasok (supplier scheduling), pemrosesan tagihan (claim processing), catatan pesanan (order entry), pembelian (purchasing), dan lain-lain.
  • Projects – pembiayaan (costing), penagihan (billing), manajemen aktivitas (activity management), waktu dan biaya (time and pengeluaran), dan lain-lain.
  • Customer Relationship Management – penjualan dan pemasaran (sales and marketing), pelayanan (service), upah (commissions), kontak pelanggan (customer contact), dukungan pusat panggilan (call center support), dan lain-lain.
  • Data Warehouse – biasanya modul ini dapat diakses oleh para pelanggan, pemasok, dan karyawan perusahaan.
Implementasi ERP

Sistem ERP memiliki cakupan yang sangat luas dan luar biasa kompleks bagi banyak perusahaan besar. Implementasi sebuah sistem ERP pasti akan memerlukan perubahan penting pada staf dan praktik kerja.

Salah satu ciri paling penting yang sebaiknya dimiliki sebuah organisasi ketika mengimplementasi sistem ERP adalah kepemilikan proyek tersebut. Karena begitu banyak perubahan terjadi dan berdampak luas terhadap hampir setiap individu dalam perusahaan, penting untuk memastikan bahwa semua orang yang sepakat dan akan membantu mewujudkan proyek tersebut dan menjadikan sistem ERP baru itu berhasil.

Biasanya, perusahaan menggandeng vendor ERP atau perusahaan konsultan untuk mengimplementasikan sistem ERP kostumasi mereka. Ada tiga tipe layanan profesional yang tersedia untuk implementasi sebuah sistem ERP, yakni konsultasi (consulting), penyesuaian atau kostumasi (customization), dan dukungan (support).

Informasi Lebih Lanjut
Sumber
Read more »